Home »Dakwah »Keutamaan dan Pentingnya Ilmu Tasawwuf Dalam Kehidupan Keutamaan dan Pentingnya Ilmu Tasawwuf Dalam Kehidupan Review By: aswj-rg.com Restoran: Dakwah
Ilmu Tashowwuf merupakan azas utama yang harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin mencari pendekatan yag lebih kepada Allah s.w.t ,karena hanya denganyalah seorang Hamba akan dapat merasakan kedekatan hati dengan Allah s.w.t. ,dan ketenangan hidup tidak akan juga mampu didapatkan kecuali dengan hati yang dekat kepada Allah .
Al-Imam Ahmad Ar-Rifa’i berkata : Agama yang sempurna ini tersusun dari Dhohir (tubuh) dan bathin (hati) ,Bathin adalah yang terdapat didalam dhohir ,dan dhohir merupakan pembungkus dari yang bathin ,jika tanpa adanya bagian yang dhohir ,maka tidak akan ada bagian yang bathin ,bahkan jika tanpa adanya peran bagian tubuh yang Dhohir maka tidak akan sempurna sebuah Ibadah ,Hati (Bathin) tidak akan mampu beribadah dengan sempurna tanpa adanya jasad (dhohir) ,dan jika bukan karena peran jasad maka akan rusak (fasid) amalan Ibadah ,dan hati adalah sebagai penerang bagi jasad .
Dan ilmu tashowwuf ini ,yang dinamakan oleh sebahagian orang dengan Ilmu Hati yang bermaksud Ilmu untuk memperbaiki hati dan membersihkanya (Tazkiyatun Nafs) .
Jika ada seseorang yang hanya mengutamakan hatinya ,akan tetapi tidak bisa menjaga jasadnya dengan ,mencuri ,membunuh ,berzina dan melakukan bentuk maksiat-maksiat yang lainya ,berdusta ,menyombongkan diri dan berkata kasar kepada orang lain , maka apa manfaat dari niatan yang baik sekalipun ,dan juga keberbersihan hatinya ? Dan sebaliknya jika seseorang hanya beribadah ,sholat berpuasa ,bersodaqoh ,dan merendah hati kepada orang lain ,akan tetapi hatinya dipenuhi dengan sifat Riya ,’Ujub ,Sombong dan Suka menebar kerusakan dan keburukan di muka bumi ,maka manfaat apa yang bias diambil dari amalan yang Dia amalkan ? karena seorang muslim yang baik ,adalah orang yang mempunyai bathin (hati) yang baik yang dapat memerintahkan dan mengarahkan jasadnya untk melaksanakan perintah syareat .
Syareat memerintahkan manusia untuk beribadah ,dengan memberikan kewajiban yang bermacam-macam bentuknya kepada setiap masing-masing orang ,dan dalam pembagianya kembali kepada dua bagian :
Bahagian yang Pertama ,ibadah yang berkaitan dengan amalan yang Dhohir (badan) dan bahagian yang ke Dua amalan Ibadah yang berkaitan dengan bathin (hati). Atau dengan kalimat yang lain seperti dalam qaidah Fiqhiyah :
احكام تتعلق بظاهرالجسد واحكام تتعلق بباطن الجسد(القلب)…موسوعة اليوسفية
Hukum yang berkaitan dengan amalan badan ,dan hokum yang berkaitan dengan bathin (hati).
Bahagian pertama :
Ibadah yang berkaitan dengan amalan Dhohir (badan) ,mempunyai dua pembahagian : Ibadah yang berupa perintah yang harus dilaksanakan dan larangan yang harus dijauhi . Perintah-perintah yang wajib seperti ,Sholat ,Puasa ramadlan ,Zakat dan Haji ….dan larangan-larangan yang harus dijauhi ,seperti , Berzina ,Mencuri ,Meminum minuman keras dan hal-hak yang harus diberikan kepada semua orang (Huququl Ibad).…
Bahagian ke Dua :
Amalan yang berkaitan dengan bathin (hati) ,mempunyai Dua pembahagian juga : yang berupa Perintah dan larangan ,adapun perintah-perintah yang wajib sepeti beriman kepada Allah ,Malaikat ,Kitab-kitab Allah ,Rasul-rasulnya….dan yang lain seperti sifat Ikhlas , tawakkal ,Khusyu ’ ,jujur dan sabar ….
Dan larangan yang harus dijauhi oleh hati ,seperti , Kufur ,Nifak ,Hasud ,Iri hati ,Sombong , Ujub ,riya dan lain sebagainya…
Dan bahagian yang kedua inilah yang dimaksudkan oleh agama untuk lebih diperhatikan ,yaitu amalan yang berkaitan dengan hati ,karena semua amalan dan Ibadah harus didasari dengan niatan yang ikhlas didalam hati hanya untuk Allah s.w.t. ,tidak ada yang tahu kecuali hanya Allah s.w.t. ,dan dalam hal ini Allah s.w.t. telah menggandengkan amalan yang dhohir dengan ikhlasnya niatan bathin (hati) ,sebab niatan hati yang buruk menjadi penyebab rusaknya amalan Dhohir (jasad) dalam setiap Ibadah .
(سورة الكهف 110)
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya”. (QS. 18:110)
Oleh sebab itulah Rasulullah s.a.w. memberikan dorongan bahkan perintah kepada para sahabat-sahabat Beliau untuk selalu memperbaiki dan menjaga hati mereka ,Beliau menjelaskan kepada mereka tentang jalan yang mulia ini ,dan kebaikan seorang manusia terletak pada kebaikan dan bersihnya bathin (hati) yang dimiliki ,dari segala sifat-sifat buruk yang mengotorinya ….
الاإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت قسد الجسد كله الا وهي القلب ( رواه البخاري 52)
(مسلم 2533)
Ketahuilah didalam setiap jasad terdapat segumpal darah ,Jika sifatnya baik ,maka akan baik pula seluruh Jasad ,dan jika sifatnya buruk ,maka akan buruk juga seluruh amalan jasad , ketahuilah yang dimaksudkan adalah Hati .(H.R. Bukhari dan Muslim)
Bahkan jika dilihat dalam Alqur’an ,kunci keselamatan di hari kiamat terletak pada Salamatul Bathin (baik dan bersihnya hati) ,Allah berfirman :
يوم لا ينفع مال ولا بنون الا من اتى الله بقلب سليم
ي
Di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih .(Q.S.As-Syua’ara 88-89).
Begitu pula Rasulullah s.a.w. telah memberitahukan didalam haditsnya tempat dimana Allah memandang dan menilai seorang Hamba terletak didalam hatinya …
إن الله لا ينظر الى أجسامكم ولا الى صوركم ولكن ينظرالى قلوبكم وأعمالكم (رواه مسلم)
Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan tidak juga kepada bentuk fisik kalian , akan tetapi Allah melihat kepada hati dan amal perbuatan kalian .(H.R.Muslim 2564)
Dalam hadits ini Beliau tidak membedakan antara baiknya amalan Dhohir dengan ikhlasnya niatan Bathin ,dengan maksud amalan Ibadah seseorang akan sempurna dengan dua hal ,anggota tubuh yang dhohir (jasad) melaksanakanya ,dan bathin (hati) yang mendasari niatan yang ikhlas .
Imam Jalaluddin As-shuyuthi berkata : Belajar Ilmu hati dan mengetahui penyakit-penyakit yang mengotorinya seperti ,Hasad ,Ujub ,Riya’ dan sebagainya ,Al-Imam Ghozali berkata : bahwa hukum mempelajarinya adalah Fardlu a’in (wajib)…(Al-Asybah wa an-nadho’ir -504).
Dan bisa kita simpulkan ,bahwa membersihkan hati dan menjaganya ,merupakan kewajiban yang paling penting diantara kewajiban-kewajiban ibadah kepada Allah ,dan hal itu telah ditunjukkan didalam Kitaballah (Al-qur’an) dan Sunnah (hadits) begitu pun dalam perkataan para Ulama dan Fuqaha .
Dalil pentingnya Ilmu Tashowwuf didalam Al-Qur’an:
Allah memerintahkan semua makhlunya untuk beribadah dan ta’at dalam semua keseluruhan Ibadah baik yang berupa qawliyah ataupun fi’liyyah (ucapan atau perbuatan) dan juga yang berkaitan dengan harta ,harus benar-benar murni untuk Allah s.w.t. ,jauh dari sifat riya’ dan Allah berfirman :
قال تعالى : وما امرواالا ليعبدواالله مخلصين له الدين (البينة-5)
Artinya :
Dan tidaklah mereka diperintahkan melainkan agar beribadah kepada Allah ,dengan Ikhlas untuk agama (Q.S. Al-Bayyinah 5)
وقال تعالى : قل انماحرم ربي الفواحش ماظهرمنهاومابطن (الأعراف-33)
Artinya :
Katakan wahai Rasulullah ! sesungguhnya Tuhanku mengharamkan perbuatan keji ,yang tampak ataupun yang tidak tampak .(Q.S.Al-A’raf 33)
وقال تعالى : ولا تقربواالفواحش ماظهرمنهاومابطن (الأعراف-33)
Artinya :
Janganlah Kalian mendekati perbuatan yang keji baik yang tampak ataupun yang tidak tampak .(Q.S.Al-A’raf 33)
Dan sebagaimana dikatakan oleh para Ulama bahwa yang dimaksudkan dengan perbuatan keji yang tersembunyi ,adalah penyakit hati seperti riya ,Hasud ,iri ,Nifak dan sebagainya ….
Dalil pentingnya Ilmu Tashowwuf didalam As-Sunnah (Hadits) :
Banyak sekali dari Hadits Rasulullah s.a.w. yang menyebutkan tentang larangan mempunyai sifat Iri ,Hasud ,Nifak dan yang lain….
Rasulullah s.a.w. bersabda :
لا تحاسدواولا تناجشواولا تباغضواولا تدابروا ولا بيع بعضكم على بيع بعض،وكونواعباد الله إخوانا ،المسلم أخوالمسلم لا يظلمه ولا يكذبه ولا يحقره،التقوى ههنا ويشيرالى صدره ثلاث مرات، بحسب امرإ من الشرأن يحقرأخاه المسلم،كل المسلم على المسلم حرام ،دمه وماله وعرضه (رواه البخاري 5718 ومسلم 2559 )
Janganlah kalian saling bebuat hasud dan jangan saling mengadu domba dan jangan saling membenci jangan bercerai berai ,dan jangan menjual harta dagangan atas dagangan sebagian dari kalian ,dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara ,seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain ,tidak boleh mendholiminya ,dan membohonginya ,dan menghinakanya ,disinilah tempatnya taqwa ,dan seraya Beliau mengisyaratkan kepada dadaNya tiga kali ,cukuplah sebuah kejelekan seseorang ,Dia menghinakan seorang saudaranya yang muslim ,seorang muslim yang satu dengan yang lainya ,haram baginya darahnya (membunuhnya) ,hartanya ,dan kehormatanya . (H.riwayat Bukhory 5718 dan muslim 2559)
ويقول عليه الصلاة والسلام : إن الله تعالى لا يقبل من العمل الا ما كان له خالصا وابتغى به وجهه (رواه الترمذي )
Rasulullah s.a.w. berkata : Sesungguhnya Allah s.w. tidak menerima dari amalan ,kecuali amalan yang Ikhlas dilakukan murni karenanya (H.R. At-turmudzi)
ويقول عليه الصلاة والسلام : إن الرجل ليبلغ بحسن خلقه درجة الصائم القائم (رواه الإمام أحمد)
Rasulullah s.a.w. bersabda : sesungguhnya seorang hamba bisa mencapai dengan Akhlak yang baik ,derajat orang-orang Ahli puasa dan Ibadah malam (H.R. Imam Ahmad)
ويقول عليه الصلاة والسلام : اتق الله حيثما كنت واتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن (رواه الترمذي)
Rasulullah s.a.w. bersabda : bertaqwalah kamu dimanapun kamu berada ,dan ikutailah perbuatan buruk dengan perbuatan baik ,maka akan bisa menghapusnya ,dan perlakukanlah orang-orang dengan akhlak yang baik .(H.R.Turmudzi).
Dalil Pentingnya Belajar Tashowwuf Dari Perkataan Ulama :
Para Ulama bersepakat bahwa penyakit-penyakit hati dan kotoranya ,termasuk dari dosa-dosa besar yang memerlukan Taubat tersendiri untuk menghilangkanya ,karena penyakit-penyakit hati adalah dosa yang bisa menghapuskan amalan seseorang walaupun amalan yang sangat banyak .
Dan apabila Kita melihat kepada semua Ilmu ,hanya ilmu tasawuflah yang mampu menyembuhkan penyakit-penyakit hati ,dan jalan untuk membersihkan hati dari sifat-sifat yang kuang baik dan keji .
As-Syekh Al-allamah As-Syaranbalali berkata :
لا تنفع الطهارة الظاهرة الا مع الطهارة البا طنة،وبالإخلاص والنزاهة عن الغل والغش والحقد والحسد ، وتطهير القبلب عماسوى الله من الكونين ،فيعبد لذاته لا لعلته ،مفتقرا اليه وهو يتفضل بالمن بقضاء حوائجه المظطر اليها عطفا عليه ،فتكون عبدا فردا للملك الفرد لا يسترقك شيء من الأشياء سواه ولا يستملكك هواك عن خدمتك اياه (حاشية الطحاوي على شرح مراقي الفلاح)
Janganlah engkau merasa cukup ,tidak akan bermanfaat kesucian dan kebersihan jasad kecuali dengan kesucian hati ,dengan sifat Ikhlas ,menjauhkanya dari sifat ,iri ,dengki dan hasud , dan membersihkan hati dari segala sesuatu selain Allah s.w.t. dari apa yang ada di seluruh alam ini ,maka yang Dia akan tunduk kepada Allah dan beribadah kepadanya ,karena Allah bukan karena sebab yang lainya ,merasakan butuh kepada Allah dengan Allah terus memberi kan nikmat apapun yang dibutuhkanya sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada nya ,maka jika engkau memiliki sifat yang seperti ini ,engkau akan menjadi seorang Hamba bagi Allah yang maha satu dan berkuasa ,tidak ada sesuatu apapun yang dapat menarik perhatianmu kecuali Dia (Allah s.w.t.) ,dan engkau pun tidak akan bisa mengendalikan keinginanmu untuk melakukan apapun kecuali yang diperintahkanya .(Hasyiyah At-thahawi ‘Ala Maraqil falah .70-71)
Sebagaimana dalam kehidupan manusia ,seseorang tidak akan menampakkan dirinya kepada orang yang lain dengan pakaian yang jelek penuh dengan kotoran ,begitu juga seorang Hamba tidak boleh untuk bergaul dengan orang yang lain dengan hati yang dipenuhi kotoran ,kegelapan ,dan membawa penyakit-penyakit ,sedang jiwanya bergantung dengan syahwat (nafsu) .
Dan dikatakan oleh Syekh Alaa’uddin ‘Abidin :
وقد تظاهرت نصوص الشرع والإجماع على تحريم الحسد واحتقار المسلمين وارادة المكروه بهم ،والكبر والعجب والرياء والنفاق وجملة الخبائث من اعمال القلوب ،بل السمع والبصر والفؤاد قكل ذالك كان عنه مسؤولا ،ومما يدخل تحت الإختيار.(الهدية العلائية علاء الدين عابدين ص 310 )
Dan telah jelas Nash (Ibarah) Syareat dan Ijma’ Ulama ,atas diharamkanya sifat Riya’ ,Hasud ,merendahkan orang Islam ,meginginkan keburukan pada orang muslim ,sombong ,nifak dan yang lainya dari penyakit-penyakit hati yang buruk ,bahkan setiap pendengaran ,pandangan dan hati ,kesemuanya akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah s.w.t. ,dan yang termasuk didalam perkara Ikhtiyar . (Al-Hadiyah Al-‘alaiyyah).
Inilah yang disebutkan juga oleh Syekh Ibrahim Al-laqany dalam kitabnya
وأمر بعرف واجتنب نميمة وغيبة وخصلة ذميمة
كا العجب والكبر وداء الحسد وكاالمراء والجدال فاعتمد
Dan serulah kebaikan serta jauhi mengadu domba.
Dan membicarakan orang ,serta sifat yang buruk.
Seperti Ujub ,sombong ,dan penyakit Iri hati .
Perseteruan ,perdebatan ,maka yakinkanlah hatimu.(Jauharoh At-tauhid)
Dan dikatakan oleh pensyarah Kitab ini ,menjelaskan tentang lafadh “Sifat yang buruk” dengan maksud : menjauhi semua sifat buruk sesuai dengan perintah syareat .dan dan hanya disebutkan dalam bait syair ini penyakit-penyakit hati oleh penulis syair , karena bentuk perhatian yang lebih .Sebab dengan adanya penyakit-penyakit itu didalam hati , akan memunculkan perilaku yang tidak baik yang akan ditunjukkan oleh tubuhnya ,walau dengan tubuh yang sehat .Bagaikan seseorang yang memakai pakaian yang bagus akan tetapi tubuhnya penuh dengan kotoran ,dan begitu pula sifat ‘Ujub ,menampakkan Ibadah dan membanggakannya dihadapan orang lain ,seperti orang Alim yang meresa bangga dengan ilmunya dan Ahli Ibadah yang bangga dengan Ibadahnya ,semua sifat ini adalah haram untuk dimiliki , begitu juga dengan sifat Riya’ ,mendholimi orang lain ,berseteru dan melakukan perdebatan yang tidak diridloi oleh syareat .
Dan sifat-sifat diatas adalah sifat yang dapat menjadi dinding penghalang antara seorang hamba dengan Allah s.w.t. dan semakin menjauhkan dirinya dari Allah s.w.t. ,sifat sombong adalah salah satu penyakit hati ,yang cukup hanya dengan sifat itu saja seorang manusia bisa masuk ke dalam neraka ,dengan dalil Hadits Nabi s.a.w.
لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذرة من كبر (رواه مسلم والترمذي)
Tidak masuk Surga orang yang didalam hatinya memiliki sifat sombong walau hanya sebesar dzarrah (biji sawi) (H.R. Imam Muslim dan At-Turmudzi)
Syekh Ibn Dzakwan berkata ,tentang pentingnya Ilmu Tashowwuf :
علم به تصفية البواطن من كدرات النفس في المواطن
Ilmu yang mengajarkan tentang pembersihan Hati.
Dari kotoran hati pada setiap tempat dimanapun seseorang berada.
(bukan hanya didepan orang saja Dia melihatkan Akhlak yang baik dan ramah)
Al-Allamah Syekh Al-Manjury berkata dalam keteranganya tentang bait ini : ilmu tashowwuf adalah ilmu yang dapat menjadikan seseorang mengetahui cara membersihkan hati dari segala kotoran dan penyakit yang mengotorinya ,sifat-sifat yang buruk dan tercela , hasud ,iri hati ,menipu ,suka disanjung ,riya’ ,pemarah ,memuliakan orang kaya dan merendahkan orang miskin dan semua sifat-sifat yang dicela didalam agama .karena Ilmu tashowwuf dapat melihat pada keburukan ,dan dapat mengobati serta menjaga hati dari semua sifat-sifat yang jelek .dengan ilmu tashowwuf seorang manusia bisa memutus keburukan hawa nafsunya dan membersihkanya dari akhlak yang jelek dan sifat yang tercela hingga bisa sampai kepada cara mengosongkan hati dari selain Allah ,dan merasakan kelezatan dzikir kepada Allah .(An-Nashrah An-nabawiyah .26)
Maka dari sini kita bisa melihat ,orang-orang Sufi lah yang mendapatkan bagian keuntungan yang besar dari warisan para Nabi ,dalam mengisi hatinya dengan sifat-sifat yang sempurna seperti ,taubat ,taqwa ,istiqamah ,jujur ,Ikhlas ,wara’ ,tawakkal ,ridha ’dan berbagai macam akhlak dan sifat yang baik ,sesuai perkataan yang dinisbatkan bagi mereka :
قد رفضوا الآثام والعيوبا وطهروا الأبدان والقلوب
وبلغوا حقيقة الإيمان وانتهجوا مناهج الإحسان
Mereka telah menolak perbuatan yang menimbulkan dosa
dan mengakibatkan keburukan .
Mereka telah mensucikan tubuh dan hati mereka.
Mereka telah sampai Hakikat Iman yang sesungguhnya .
Dan mereka telah menempuh jalan (maqom/derajat) Ihsan .(Al-futuhat Al-Ilahiyyah).
Maka Ilmu tashowwuf adalah ilmu yang meberikan perhatian lebih dari sisi Hati , akan tetapi juga memperhatikan ibadah yang berhubungan dengan harta ataupun badan ,
Ilmu yang memudahkan dan menunjukkan kepada jalan yang sebenarnya “Ilmu dan amal” yang akan menyampaikan seorang muslim kepada derajat yang tinggi dan sempurna secara Iman dan Akhlak ,tidak hanya terhenti dan cukup dengan membaca wirid dan berkumpul berdzikir bersama .Akan tetapi Ilmu Tashowwuf ,merupakan sebuah Ilmu yang menggabungkan antara Ilmu dan Amal ,yang menghimpun semua kebenaran ,Ilmu yang sempurna ,yang memberikan perubahan bagi seseorang menjadi seorang muslim yang sempurna islamnya dan menjadi contoh ,dan penyebab keberhasilan orang-orang Sufi didalam mengamalkan ilmu Tashowwuf ini ,adalah dengan semangat mereka dan kegigihan mereka dalam mencontoh dan mengikuti Rasulullah s.a.w. ,seperti yang disampaikan oleh Imam Ahmad Ar-Rifa’i :
الفقير(الصوفي) على الطريق مادام على السنة ،فمتى حادعنها زال عن الطربق. (البرهان المؤيد63 )
Seorang yang Sufi akan tetap berada di jalan yang benar selama berjalan dengan Sunnah , kapanpun Dia berpaling dari Sunnah maka Dia akan hilang dari jalan tasohowwuf .
Maka telah tampak dari semua dalil diatas ,bahwa imu tashowwuf adalah Ruh nya Islam dan Ibarat Hatinya yang baik ,bukan hanya sebuah amalan yang tampak ,dan bukan juga suatu perbuatan tertentu ,yang tidak mempunyai kehidupan (makna) dan ruh .
Apabila Ruh Islam dan permatanya telah hilang ,maka orang-orang muslimin akan sampai pada kelemahan dalam agamanya dan berbelok dari jalan yang semestinya ,oleh karena itu para Ulama yang sesungguhnya ,dan para Mursyid ,Pembimbing serta orang-orang yang Arif ,yang selalu memberikan nasehatnya kepada Umat ,berpegang teguh dengan Ulama-Ulama Sufi dan dekat dengan mereka ,untuk semakin memantapkan perintah Allah
اتقواالله وكونوا مع الصديقين (سورة التوبة – 119 )
Bertaqwalah kepada Allah dan bersamalah dengan orang-orang yang benar (jujur)
Hal itu mereka lakukan juga untuk mendapatkan keridhoan Allah dan merasakan kejernihan hati ,dan akhlak yang tinggi ,hingga dapat mengenal Allah dengan pengetahuan dan Iman yang sebenarnya ,dan mendapatkan kecintaan yang selalu menyebabkan Dia ingat kepada Allah s.w.t.
Imam Al-Ghazali Rahimahullah berkata ,setelah dipilihnya jalan tashowwuf ,dan melihat serta merasakan hasilnya :
الدخول مع الصوفية فرض عين ،إذلا يخلو احد من عيب الا الأنبياء عليهم الصلاة والسلام
Masuk didalam ilmu tashowwuf dan belajar bersama orang-orangnya ,merupakan kewajiban yang bersifat fardhu a’in ,karena tidak ada seorangpun dimuka bumi ini yang tidak memiliki kekurangan kecuali para Nabi-nabi .(An-Nushrah An-nabawiyyah -26).
Dan Imam Fudhoil Ibn ‘Iyadh berkata :
عليك بطريق الحق ولا تستوحش لقلة السالكين ،واياك طريق الباطل ولا تغتر بكثرة الهالكين ،وكلما استوحشت من تفردك فانظر الى الرافق السابق ،واحرص على اللحاق بهم ,وغض الطرف عن سواهم ،فإنهم لن يغنوا عنك من الله شئا ،و‘ذا صاحوا بك في طريق سيرك فلا تلتفت اليهم فإنك متى التفت اليهم أخذوك وعاقوك .(ايقاظ الهمم في شرح الحكم..ص7)
Hendaknya engkau tempuh jalanya orang-orang Ahli tashowwuf ,dan jangan merasa asing dengan sedikitnya orang-orang yang menjalaninya ,dan jauhilah jalan yang melenceng ,dan jangan engkau terlena dengan banyaknya orang yang menjalaninya ,dan setiap kali dirimu merasa sperti orang asing didalamnya ,maka lihatlah orang yang telah mendahuluimu ,dan berusahalah untuk menyusul mereka ,dan pejamkan matamu untuk memandang selain mereka ,karena orang-orang selain mereka tidak akan memberikan manfaat untukmu dihadapan Allah s.w.t. ,jika mereka meneriakimu (mengejekmu) ditengah perjalananmu menempuh ilmu tashowwuf ,maka janganlah engkau melihat kepada mereka ,kapanpun engkau menoleh dan memenuhi ajakan mereka ,mereka akan menarikmu dan menjauhkanmu dari jalan yang benar .(Iqadhul Himam-7)
Dan sebagaimana Kita tahu bahwa Ilmu tashowwuf ini adalah Ilmu yang sangat mulia dan mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah ,maka sangat sulit untuk dijalani bagi orang yang mempunyai hati yang kurang baik .Tapi akan diberikan pertolongan oleh Allah bagi setiap orang yang menjalani dan melewatinya dengan semangat dan kemauan yang besar serta kesabaran dan usaha , hingga mampu menyelamatkan dirinya dari penyebab yang dapat menjauhkan dirinya dari Allah dan murka Allah s.w.t.
Perkataan Ulama tentang arti Tashowwuf :
Tentang pengertian Ilmu tashowwuf ,banyak sekali pendapat para Ulama yang memberikan batasan atau pengertian tentang ilmu tashowwuf ,hingga dikatakan lebih dari seribu pendapat dan perkataan Ulama tentang batasan Ilmu tshowwuf ,Kita ambil sedikit dari perkataan mereka tantang batasan ilmu tashowwuf :
قال الشيخ احمد زروق في قواعده : وقد حد التصوف ورسم وفسر بوجوه تبلغ الألفين ،مرجع كلها صدق التوجه الى الله وإنما هي وجوه فيه (قواعد التصوف ـ القاعدة الثانية)
As-syekh Ahmad Zarruq berkata didalam salah satu qaidahnya : dan Ilmu tashowwuf telah didefenisikan ,digambarkan dan diartikan dengan bermacam-macam pendapat , hingga lebih dari 2000 pendapat para Ulama ,akan tetapi semua kembali kepada intinya yaitu (jujur) yaitu benar-benar bermaksud ingin menuju kepada Allah mendapat keridhaan Allah , dan itu adalah salah satu dari berbagai pendapat tentang tshowwuf .(qawaid at-tashowwuf)
قال الشيخ عبد القادرالجيلاني رحمه الله : التصوف ليس ما أخذ عن القيل و القال ،ولكن أخذ من الجوع ووقطع المألوفات والمستحسنات (اداب السلوك للشيخ عبد القادر الجيلاني.ص 189 )
As-Syekh Abdul qadir Al-Jailani rahimahullah berkata :Ilmu tashowwuf bukanlah Ilmu yang diambil hanya dari perkataan-perkataan kosong ,akan tetapi Ilmu yang dimunculkan karena asas ,rasa menahan lapar dan memutus perkara yang menyenangkan dan keindahan-keindahan Dunia .(Adab As-suluk –As-Shekh Abdul Qadir Al-Jailani)
قال الإ مام الغزالي رحمه الله تعالى : التصوف ،هوتجريد القلب لله تعالى واحتقارما سواه اي تخليص القلب لله تعالى ،واعتقاد ما سواه اعتقادا انه لا يضر ولا ينفع ،فلا يعول الا على الله ،فالمراد باحتقار ما سواه اعتقاد انه لا يضر ولا ينفع ،وليس المراد الإزدراء والتنقيص (حكايا الصوفية .ص 25-26)
Dan Imam Al-Ghazali berkata :Ilmu tashowwuf adalah melepaskan hati dari segala ketergantungan hanya untuk Allah s.w.t. ,dan memandang rendah segala sesuatu selain Allah ,yakni mengikhlaskan hati karena Allah s.w.t. ,dan meyakini tiada yang lebih diharapkan kecuali Allah ,dengan keyakinan bahwa selain Allah tidak dapat memberikan manfaat dan madharrat ,tidak berlindung (meminta pertolongan) kecuali hanya kepada Allah ,dan maksud memandang rendah segala sesuatu selain allah s.w.t. ,bahwa segala sesuatu tidak dapat memberikan madharrat dan manfaat kecuali Allah ,bukan berkeyakinan merendahkan segala sesuatu selain Allah ,dengan memandang rendah dan mengurangi kehormatanya .
قال الشيخ ابن عطاء الله السكندري : التصوف هو الإسترسال مع الحق (الموسوعة اليوسوفية)
As-Syekh Ibn Atha’illah as-sakandary berkata : Ilmu tashowwuf adalah menjalani hidup selalu bersama Allah s.w.t.
وقال الشيخ معروف الكرخي رحمه الله تعالى : التصوف الأخذ بالحقائق واليأس ممافي ايدالخلائق (تاريخ التصوف الإسلامي- ص 17)
As-Syekh Ma’ruf Al-Kurkhi berkata : Ilmu Tashowwuf adalah mengambil kebenaran dan memutuskan harapan dari orang lain .
وقال أبو الحسن الشاذلي رحمه الله : التصوف تدريب النفس على العبودية وردها لأحكام الربوبية
(نور التحقيق ص 93)
Imam Abu Hasan As-Syadzili berkata : Ilmu tashowwuf adalah melatih jiwa untu beribadah dan mengembalikanya hukum-hukum Allah .
قال الشيخ محي الدين ابن عربي : التصوف هو الوقوف مع الآداب الشرعية ظاهرا وباطنا (شرح كلمات الصوفية ص 326- 327)
As-Syekh Mhyiddin Ibn Arobi berkata : Ilmu tashowwuf adalah ,berdiri dihadapan Allah (beribadah kepada Allah) dengan menggunakan adab yang benar sesuai syareat ,secara Dhohir maupun Bathin .
قال الإمام الجنيد البغدادي رحمه الله تعالى : التصوف تصفية القلب عن موافقة البرية ومفا رقة الأخلاق الطبيعية ،وإخماد الصفات البشرية ،ومجانبة الدواعي النفسية ،ومنازالة الصفات الروحانية والتعلق بالعلوم الحقيقية واستعمال من هو أولى على الأبدية ،والنصح لجميع الأمة ،والوفاء على الحقيقة واتباع الرسول في الشريعة (التعرف لمذهب اهل التصوف- ص 20)
Imam Junaid Al-baghdady berkata : Ilmu tashowwuf adalah membersihkan hati dari sifat yang dimiiki manusia kebanyakan ,dan menjauhkan diri dari Akhlak ,tabi’at yang buruk , mematikan sifat-sifat manusiawi ,menjauhi ajakan-ajakan hawa nafsu dan mengisinya dengan sifat Rouhaniyyah yang baik ,bergantung dengan Ilmu-Ilmu mulia yang sesungguh nya , dan melakukan perintah “Dzat” yang lebih utama untuk didahulukan selama-lamanya (mendahulukan perintah Allah) ,memberi nasehat bagi seluruh manusia ,menepati janji yang sesungguhnya ,dan mengikuti Rasul s.a.w. didalam ajaran syare’at .
وقال الشبلي رحمه الله تعالى، سمعت الجنيد يقول : التصوف ان يميتك الحق عنك ويحييك به (موسوعة اليوسوفية )
Dan As-Syibly rahimahullah berkata : Aku telah mendengar Imam Junaid berkata : Ilmu tashowwuf adalah ilmu yang menjadikan nafsumu dimatikan oleh Allah untuk keinginanmu , dan Allah menghidupkan hatimu dengan Ilmu tashowwuf itu .
وقال الشيخ احمد زروق رحمه الله : التصوف علم قصد به صلاح القلوب وإفرادها لله عما سواه ،والفقه لإصلاح العمل وحفظ النظام ,وظهور الأحكام بالأحكام ،والأصول (علم التوحيد) لتحقيق المقدمات بالبراهن ،وتحلية الإيمان بالإيقان ،والطب لحفظ الأبدان ،والنحو لإصلاح اللسان ،الى غير ذالك
(قواعد التصوف – قاعدة 13 ص 6)
As-Syekh Ahmad Zarruq berkata : ilmu tashowwuf adalah ilmu yang dimaksudkan untuk memperbaiki hati ,dan mengosongkanya dari segala sesuatu selain Allah s.w.t. ,sedangkan Ilmu Fiqih untuk memperbaiki amal perbuatan ,dan menjaga aturan agama ,dan menampakkan Hikmah dengan hokum-hukum fiqih ,adapun Usul (Ilmu Tauhid) untuk menyempurnakan permulaan iman dengan dalil-dalil ,dan pemantapan Iman dengan keyakinan ,dan Ilmu Kedokteran untuk menjaga badan ,dan Ilmu Nahwu untuk memperbaiki cara bicara ….dan selainya .
Pendapat Ulama Tentang Arti Seorang Sufi.
Sebagaimana pendapat Ulama sangat banyak tentang arti dari tashowwuf , begitupun pendapat Ulama tentang pengertian seorang Sufi ,yang dikatakan oleh bebrapa Ulama .
قال الإمام الرفاعي قدس الله سره : الصوفي من صفى سره من كدورات الأكوان ،وما رأى لنفسه مزية (البرهان المؤيد ص 69)
Imam Ar-Rifa’I berkata : seorang Sufi adalah seorang yang hatinya bersih dari kotoran kehidupan ,dan tidak melihat dirinya mempunyai kelbihan dari orang yang lain .
وقال ايضا : الصوفي لا يسلك غير طريق الرسول المكرم صلى الله عليه وسلم ،فلا يجعل حركاته وسكناته الا مبنية عليه
Dan berkata juga : seorang yang Sufi tidak akan menempuh selain jalanya Rasulullah s.a.w. yang mulia ,maka seorang Sufi tidak menjadikan gerak dan diamnya kecuali berlandaskan ajaran Rasulullah s.a.w.
وقال رضي الله عنه : الصوفي لا يصرف الأوقات في تدبير امورنفسه لعلمه أن المدبر،هو الحق عزوجل، ولا يلجأ في اموره ولا يعول على غير الله تعالى (حكم السيد احمد الرفاعي)
Dan berkata juga didalam pendapatnya yang lain : seorang yang Sufi tidak mengarahkan waktunya untuk mengurus keperluan diriya ,karena pengetahuanya ,bahwa yang mengurus segala sesuatu adalah Allah s.w.t. ,tidak meminta pertolongan dan perlindungan akan permasalahanya kepada selain Allah .
وقال ذوالنون المصري :الصوفي إذا نطق ابان منطقه عن الحقائق ،وإذا سكت نطق جوارحه بقطع العلا ئق
أي ان الصوفي بين الحالتين اما ان يتكلم او يلزم الصمت ،فإن تكلم لم يقل الا حقا ،وإن سكت عن الكلام نطقت جوارحه ،فهو مشغول بالله في الحالتين ،حالة نقطه وحالة سكونه (في رحاب الله ص 10)
Dzun Nuun Almishry berkata : seorang Sufi ,apabila berbicara maka akan keluar kebenaran dari ucapanya ,jika diam ,maka anggota tubuhnya akan berbicara memutus semua sebab kepada selain Allah ,dimaksudkan bahwa seorang Sufi diantara dua keadaan ,ada saatnya Dia berbicara dan ada saatnya Dia diam ,jika Dia berbicara ,maka tidak akan berbicara kecuali tentang kebenaran ,dan jika Dia diam ,maka anggota tubuhnya akan berbicara (dengan Isyarat) ,seorang Sufi selalu disibukkan dengan kepentingan Allah didalam dua keadaan ,keadaan saat Dia berbicara dan keadaan disaat Dia diam .
وقال الشبلي رحمه الله : الصوفي منقطع عن الخلق متصل بالحق لقوله تعالى “واصطنعتك لنفسي” قطعه عن كل غير (تاريخ التصوف الإسلامي 16)
Asyibli berkata : Seorang yang Sufi adalah orang yang memutuskan hubunganya dengan makhluk , dan selalu hidupnya bersambung dengan Allah , ditunjukkan dengan firman Allah s.w.t.
قال ابو يزيد البسطامي رحمه الله تعالى : الصوفية اطفا ل في حجر الحق (التعرف – ص 106)
Abu Yazid Al-Busthomi berkata : Pengikut ajaran tashowwuf ,adalah anak-anak yang tumbuh besar dalam pengawasan Allah s.w.t.
وقال ذواالنون المصري : الصوفية هم قوم آثروا الله على كل شيء ،فآثرهم الله على كل شيء (موسوة اليوسوفية. ص 39)
Dzun Nuun Al-mishry berkata : pengikut ajaran tashowwuf ,mereka adalah suatu Kaum yang mendahulukan perintah Allah dari segala sesuatu ,maka Allah mendahulukan mereka dari segala sesuatu .
وقا ل السراج إذا قيل لك :الصوفية من هم الحقيقة ؟ صفهم لنا ! فقال : هم العلماء بالله وبأحكام الله ،العاملون بما علمهم الله تعالى ، المحققون بمااستعملهم الله عز وجل (اللمع – ص 47)
Imam As-Surraj berkata ,ketika ditanya seseorang ,jika Anda ditanya sipa mereka orang-orang penganut ajaran tashowwuf yang sebenarnya ?,sifatkan kepada Kami ! .maka Dia menjawab : mereka adalah orang-orang yang mengetahui Allah dan orang-orang yang tahu tentang hukum-hukum Allah ,orang-orang yang mengamalkan ilmu yang diberikan oleh Allah ,yang mengamalkan perintah Allah yang diberikan kepada mereka dengan sebenarnya.
وقيل : الصوفية هم المجتمعة على الله هممهم ،المتعلقة بعظمته وحكمته البابهم ،الذين لا تشهد سوى الله أسرارهم ،وليس الا اليه غدوهم ورواحهم ،فهم احكم الناس واعقلهم (المدخل الى النصوف . ص 9)
Dan disebutkan : penganut ajaran tashowwuf ,adalah orang-orang yang semangat dan keinginanya terkumpul dan tertuju hanya kepada Allah s.w.t. ,fikiran mereka selalu bergantung dengan keagungan dan ilmunya Allah s.w.t. ,hati-hati mereka tidak melihat kepada apapun kecuali Allah ,dan gerak dan diamnya mereka
kecuali hanya kepada Allah s.w.t.
وقيل ايضا : إن الصوفية هم بقية من بقايا أهل الصفة (اللمع .ص-47)
Disebutkan juga : orang-orang yang menempuh ajaran tashowwuf (Sufi) ,mereka adalah sisa daripada Ahlu As-Suffah (para sahabat Rasulullah s.a.w. yang menempuh jalan Tashowwuf pertama kali di masa Rasulullah)
وقيل : الصوفية اوفرالناس حظا في الإ قتداء برسول الله صلى الله عليه وسلم ،واحقهم بإحياء سنته ،والتخلق بأخلاق رسول الله صلى الله عليه وسلم من حسن الإقتداء به وإحياء سنته . (عوارف المعارف ص- 229)
Disebutkan : orang penganut ajaran tashowwuf adalah orang-orang yang paling beruntung dalam mengikuti Rasulullah s.a.w. ,dan orang-orang yang peling benar dan berhak didalam menghidupkan Sunnah Rasulullah ,dan berakhlak dengan akhlak Rasulullah ,dari baiknya cara mereka mengikuti dan menghidupkan sunnah Beliau s.a.w.
Aqidah Orang-Orang Sufi.
Banyak sekali pendapat para Ulama yang memberikan perkataan mereka tentang Aqidah atau keyakinan dan ajaran yang dijalani oleh orang-orang yang mendalami Ilmu Tashowwuf ,yang semua pendapat mereka membenarkan bahwa ilmu tashowwuf adalah ilmu yang benar yang tidak menyimpang dari Syareat Islam ,bahkan merupakan ilmu yang menjadi sarana utama untuk lebih mendekatkan diri dengan Allah s.w.t. ,dengan pendapat para Ulama-Ulama yang benar dan mengamalkan Ilmunya sesuai dengan Syareat Allah dan ajaran Rasulullah s.a.w. inilah yang akan menepis dan membantah pendapat yang salah tentang Ilmu Tashowwuf dan memandang rendah orang-orang Sufi .
Perkataan Imam Ar-Rifa’I :
*سيدنا الإمام الرفاعي ،معرفا للتوحيد ،هو وجدان تعظيم في القلب يمنع من التعليل والتشبيه .
Al-Imam Ar-Rifa’i berkata didalam memaknai Ilmu Tauhid : Tauhid adalah menumbuhkan keagungan Allah s.w.t. didalam hati ,yang mencegah serta menghilangkan dari segala sebab dan penyerupaan .
وقال ايضا: صونوا عقائدكم من التمسك بظاهر ما تشابه من الكتاب والسنة ،لأن ذالك من اصول الكفر ، قال تعالى (فأماالذين في قلوبهم زيغ فيتبعون ما تشابه منه ابتغاء الفتنة وابتغاء تأويله) . والواجب عليكم وعلى كل كل مكلف في المتشابه : الإيمان بأنه من عندالله ،أنزله على عبده سيدنا رسول الله محمد صلى الله عليه وسلم ،وما كلفنا سبحانه وتعالى تفصيل علم تأويله ،قال جلت عظمته (وما يعلم تأويله الا الله ،والراسخون في العلم يقولون آمنا به كل من عند ربنا) فسبيل المتقين من السلف تنزيه الله تعالى عما دل عليه ظاهره ،وتفويض معناه المراد منه الى الحق تعالى وتقدس . وبهذا سلامة الدين .(الموسوعة اليوسفية )
Dan dikatakan juga : jagalah Aqidah (keyakinan) kalian dari berpegang teguh atau meyakini terhadap bentuk Dhohir dari ayat-ayat yang mutasyabih dari Kitab (Al-qur’an maupun Sunnah (Al-hadits) ,karena hal itu merupakan sebab utama dari kekufuran , Allah s.w.t. berfirman : adapun mereka yang didalam hatinya terdapat keraguan ,maka mereka akan mengikuti …………
Dan yang wajib bagi kalian an orang-orang yang beriman ,didalam meyakini Ayat Musyabahah adalah ,mengimani bahwa semuanya datang dari Allah ,yang telah diturunkan kepada Hamba dan utusanya Nabi Muhammad s.a.w. ,dan Allah s.w.t. tidak memaksakan kepada kita untuk mengetahui secara mendetail akan Ilmu dari penafsiranya : Allah berfirman :
Maka jalan (thoriqoh) nya orang-orang yang bertaqwa dari Salafu ssolih ,mensucika Allah dari sesuatu yng ditunjukkan oleh dhohir ayat ,dan menyerahkan makna yang dimaksudkan dari ayat itu ,kepada Allah s.w.t. yang maha suci .dan dengan demikian akan tercapai keselamatan didalam agama (al-mausu’ah al-yusufiyah)
وقاالإمام الجنيد رضي الله عنه : التوحيدهوإفراد الموحد بوحدانيته ،بكمال احد يته ،انه هو الواحد الذي لم يلد ولم يولد ،
ينفي الأنداد والأضداد والأشباه ،بلا تشبيه ولا تكييف ولا تصوير ،ليس كمثله شيئ وهو السميع البصير .
وقال أيضا : التوحيد هو افراد القدم عن الحدث .(الموسوعة اليوسفية ص44 )
Al-Imam Junaid berkata : Ilmu Tauhid adalah mengesakan Allah s.w.t. dengan keesaan yang dimikiNya ,dengan keesaan yang sempurna , bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang tidak melahirkan dan dilahirkan ,menghilangkan segala sesuatu yang menyerupainya dan menyamainya tanpa menyerupakanya dan memberikan perumpamaan serta menggambarkanya ,tidak ada sesuatu apapun yang menyamainya ,dan Dia maha mendengar dan juga maha melihat .
Dan Dia berkata juga : Ilmu Tauhid adalah mengkhususkan Allah yang maha kekal dari segala sesuatu yang baru .(al-mausu’ah alyusufiyyah)
– قال الإِمام الكبير حجة المتكلمين عبد القاهر البغدادي رحمه الله تعالى في كتابه : (الفصل الأول من فصول هذا الباب في بيان أصناف أهل السنة والجماعة. اعلموا أسعدكم الله أن أهل السنة والجماعة ثمانية أصناف من الناس… والصنف السادس منهم: الزهاد الصوفية الذين أبصروا فأقصروا، واختَبروا فاعتبروا، ورضوا بالمقدور وقنعوا بالميسور، وعلموا أن السمع والبصر والفؤاد كل أُولئك مسؤول عن الخير والشر، ومحاسب على مثاقيل الذر، فأعدُّوا خير الإِعداد ليوم المعاد، وجرى كلامهم في طريقَيْ العبارة والإِشارة على سَمْتِ أهل الحديث دون من يشتري لهو الحديث، لا يعملون الخير رياء، ولا يتركونه حياء، دينُهم التوحيد ونفي التشبيه، ومذهبهم التفويضُ إِلى الله تعالى، والتوكلُ عليه والتسليمُ لأمره، والقناعةُ بما رزقوا، والإِعراضُ عن الاعتراض عليه. {ذلكَ فضلُ اللهِ يؤتِيهِ مَنْ يشاءُ واللهُ ذو الفضلِ العظيمِ}(الجمعة:4).الفَرْقُ بين الفِرَقِ (صـ236)
Al-Imam Hujjah Al-Mutakallimin Abdul Qahir Al-Baghdady didalam Kitabnya ,Bab ,yang menjelaskan tentang kelompok Ahlu As-Sunnah dan Jama’ah : Ketahuilah saudaraku yang dimuliakan Allah ! bahawa Ahlu As-Sunnah wal Jama’ah terdiri dari delapan kelompok….dan kelompok yang ke Enam diantar mereka adalah ,orang-orang Zuhhad (Ahli zuhud) dan orang-orang Sufi ,mereka yang melihat dengan benar kehidupan ini ,lalu mereka tidak berlebihan ,dan mereka diuji lelu mereka mengambil pelajaran dalam hidup ,dan mereka rela dengan yang diberikan Allah (ditakdirkan) atas mereka , mereka menerima sesuatu yang ada dalam hidup mereka ,mereka mengetahui bahwa pendengaran , penglihatan ,dan niatan Hati ,semua akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah tentang baik dan buruknya ,dan akan diperhitungkan walaupun hanya seberat biji sawi ,maka mereka menyiapkan persiapan yang baik untuk menjemput datangnya hari Kiamat ,dan perkataan mereka berjalan sesuai Dua jalan “Al-Ibarah dan Al-isyarah” ,berdasarkan Ilmu dan cara Ahli Hadits ,bukan seperti orang yang hanya membeli pembicraan karena keinginan hawa nafsu mereka ,mereka tidak mengenal perkataan riya ‘dalam amal kebaikan ,dan tidak meninggalkan kebaikan karena perasaan malu untuk melakukanya ,landasan dasar agama mereka adalah Tauhid dan menafikan Tasybih (menyerupakan Allah) ,dan madzhab (pegangan keyakinan) mereka adalah menyerahkan apapun kepada Allah s.w.t.bergantung kepadaNya ,dan berserah diri menjalankan perintah Allah ,bersifat Qana’ah atas rizki yang diberikan kepada mereka ,dan menjauhkan diri dari sebab yang melalaikan dari Nya (Allah s.w.t.) “Itulah karunia yang diberikan oleh Allah kepada siapapun yang dikehendakinya dan Allah adalah dzat yang mempunyai karunia yang besar” .
قال حجة الإسلام الإمام الغزالي رحمه الله تعالى في كتابه:ولقد علمت يقيناً أن الصوفية هم السالكون لطريق الله تعالى خاصة وأن سيرتهم أحسن السيرة، وطريقتهم أصوب الطرق، وأخلاقهم أزكى الأخلاق.. ثم يقول رداً على من أنكر على الصوفية وتهجَّم عليهم: وبالجملة فماذا يقول القائلون في طريقةٍ طهارتها – وهي أول شروطها – تطهيرُ القلب بالكلية عما سوى الله تعالى، ومفتاحها الجاري منها مجرى التحريم من الصلاة استغراقُ القلب
بالكلية بذكر الله، وآخرها الفناء بالكلية في الله]اهـ المنقذ من الضلال (صـ17)
Hujjatul Islam Al-Imam Al-Ghazali berkata di dalam kitabnya : dan Aku telah mengetahui dengan yakin ,bahwa orang-orang yang menempuh Ilmu tashowwuf (Sufi) ,mereka adalah orang yang menmpuh jalan kepada Allah secara khusus ,dan perjalanan hidup mereka adalah sebaik-baik beografi ,jalan ajaran mereka adalah paling benarnya ajaran ,Akhlak mereka ,adalah akhlak yang peling bersih….lalu Al-Ghazali berkata ,menjawab orang-orang yang mengingkari ajaran Tashowwuf dan para Sufi ,serta menyerang mereka dengan perkataan “intinya ,apa yang bias diatakan oleh manusia didalam cara mereka mensucikan jiwa – dan itu adalah sayarat pertama didalam thariqah tashowwuf – ,menjaga hati secara keseluruhan dari segala sesuatu selain Allah s.w.t. ,dan kuncinya adalah ,sesuatu yangterjadi dan berjalan didalam keinginan hatinya ,bagaikan sesuatu yang diharamkan didalam sholat , maka harus dengan memenuhi hati secara keseluruhan dengan dzikir (ingat) kepada Allah , dan langkah yang terakhir adalah menafikan segala sesuatu secara keseluruhan didalam dzat Allah .
Inilah Aqidahnya orang-orang Sufi yang telah diakui oleh mayoritas Ulama yang benar (Ahlu As-sunnah wal Jama’ah) bukan seperti yang dituduhkan oeh mereka yang menjelekkan orang-orang Sufi ,tidak lain apa yang mereka perbuat dikarenakan ketidak tahuan atau tidak inginya mereka memahami ajaran Tashowwuf secara keseluruhan , padahal ilmu inilah yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah ,dan ilmu inilah yang juga bisa dikatakan sebagai Ilmu “Tazkiyah An-Nafsu” pembersihan jiwa (hati) bukankah itu yang dimaksudkan Allah didalam firmanya ?
قد أفلح من زكاها وقد خاب من د ساها (سورة الشمش -9-10)
Sungguh beruntung orang yang membersihkan jiwanya ,dan sungguh merugi orang yang mengotori jiwanya. (Q.S.Asyams 9-10)
Maka ilmu tashowwuf dan orang-orang Sufi jauh sekali dari tuduhan yang dilontarkan orang-orang yang tidak suka dan juga tidak memahami tashowwuf dengan benar .justru merekalah yang salah ,karena mencaci dan menghujat para Ulama dan orang-orang yang dekat dengan Allah s.w.t ,yang menjalankan syareat islam dengan berhati-hati dan berlandaskan Dalil-dalil yang kuat dan benar .
Mereka adalah Orang-orang yang berdakwah dan mengajak manusia ke jalan Allah dan untuk mendekatkan diri kepada Allah ,bukan hanya dengan perkataan dan ucapan lisan, akan tetapi mereka berdakwah secara lisan juga perbuatan ,ucapan mereka adalah ucapan yang baik ,lembut dan benar ,tidak pernah mereka menyakiti orang lain dengan perkataan terutama dengan perbuatan ,mereka selalu menggunakan lisan mereka untuk memperbanyak dzikir kepada Allah ,mengajak kepada perkara yang diridloi Allah ,bukan dengan cacian dan makian dan mudah mensalahkan ,terlebih menghinakan orang lain .
Begitupun dengan perilaku mereka ,perilaku yang penuh dengan Akhlak Nabawi , tidaklah orang melihat mereka kecuali Dia akan ingat kepada Allah ,karena mereka mencerminkan dan menggambarkan Akhlak Rasulullah s.a.w. disaat mereka terdiam atau berkata .
Merekalah orang-orang yang pantas dikatakan sebagai Warotsatul Anbiya’ (Pewarits para Nabi) ,yang hanya menjadikan Dunia sebagai perantara (wasilah) ,hingga dalam hidup , mereka tidak mengambil keperluan dunia melainkan hanya secukupnya ,hanya sebagai bekal untuk bisa sampai ke Akherat ,seperti yang dikatakan seorang yang soleh dalam Syair :
إن لله عبادا فطنا تركواالدنيا وخافوا الفتن **** فلما علموا أنها ليست لحي وطنا
جعلوها لجة واتخذوا **** صالح الأعمال فيها سفنا
Allah memiliki Hamba-Hamba yang pandai.
Mereka tinggalkan Dunia karena takut ftnahnya.
Ketika mereka mengetahui bahwa dunia bukan tempat tinggal selamanya.
Mereka menjadikanya sebagai Batu loncatan,dan mengambil.
Amalan-amalan baik sebagai perahu untuk sampai ke kampung Akherat.
Keutamaan dan Pentingnya Ilmu Tasawwuf Dalam Kehidupan | aswj-rg.com | 4.5